Pada 08 Mei 2014, di petang lelahku,
Hari kamis lalu
Kira-kira
telah mendekati sepertiga malam...
Kurebahkan
tubuhku yang perlahan kehabisan tenaga...
Meski udara
dingin, asal saja aku luruskan punggung dengan otot yang mulai kaku itu di
lantai yang tak kalah dingin dengan tubuhku...
Tepat di
depan laptop yang baru saja ku biarkan dengan modus “sleep”. Tanpa jeda
panjang. mataku terpejam dan kesadaranku lenyap begitu saja...
Entah butuh
beberapa waktukah alam bawah sadarku itu, hingga kemudian dalam lelap itu aku
Melihat sesuatu yang bergerak di atas tanah. Sepertinya ada hewan yang
menggerak-gerakkan tubuhnya di atas tanah. Sebelumnya aku tidak menatapnya
jelas, karena dia bersembunyi di balik plastik transparan yang sedikit kusam.
tiba-tiba ada lemparan batu kerikil dari belakangku. Seperti sengaja Kerikil
itu tepat membidik kepala ular yang sontak menggalakkan kepalanya di hadapanku.
Aku gugup.
Takut. dan tetap berdiri kaku.
Tapi,
dengan tepat waktu Ibuku menghampiri ular itu dengan tenang dan tanpa ngeri
atau takut untuk kemudian memegang kepala ular yang cukup besar. Kepalanya saja
selebar telapak tanganku yang hampir menyamai telapak tangan laki-laki. Aku
terkejut melihatnya... dengan penuh khawatir aku meminta ibu untuk
melepaskannya... ibu menanggapi kekhawatiranku hanya dengan senyum dan
ucapan-ucapan menenangkan aku agar tidak takut...
Karena ini
dunia mimpi. Jadi tanpa alur yang jelas dan detil, aku sudah mendapati ada ular
lagi di tanganku... ini beda dengan yang tadi yang bercorak polkadot Lebar-lebar
hitam pada kulitnya, karena ular ini lebih kecil dan coraknya bercak-bercak
abstrak. Aku sempat bingung dengan kepalanya yang ku pegang dengan tangan kiri
dan ekornya di tangan kananku. Sedangkan
ibu, tanpa menunjukkan kepadaku tentang apa yang harus ku perbuat, ia sudah
pergi dari tempatku (mungkin dengan membawa ular besar). Aku ngeri
sekali dengan apa yang tengah aku pegang... dan akhirnya aku mengarahkan tangan
kananku mendekati kepala ular yang sejak tadi sudah membuka-buka mulutnya...
aku memaksa ular itu memakan, mengunyah
dan menelan Ekornya sendiri...
waktu itu aku
menyadari, Ular itu kelemahan dan kekuatannya ada di ekornya sendiri.
Aku
terbangun...
hanya membuka mata. Beberapa detik aku menyadari mimpiku --- ingat sebelumnya tidak mengambil air wudu dan membaca doa pengantar tidur --- jadi aku bergumam “ ini sekedar mimpi tak berarti” --- mengganti posisi tubuh. Dan tanpa peduli lagi aku melanjutkan meladeni Kantukku.
hanya membuka mata. Beberapa detik aku menyadari mimpiku --- ingat sebelumnya tidak mengambil air wudu dan membaca doa pengantar tidur --- jadi aku bergumam “ ini sekedar mimpi tak berarti” --- mengganti posisi tubuh. Dan tanpa peduli lagi aku melanjutkan meladeni Kantukku.
Tapi... Sekarang aku menghabiskan
waktu yang lama untuk merenungi mimpi itu...
Sabtu, 10 Mei 2014 – 04.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar