Categories

Senin, 21 April 2014

Teori Evolusi dan Fakta Penciptaan


  1. Munculnya teori evolusi.
    Teori evolusi merupakan sebuah filsafat materialistis yang muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafat materialistis kuno.Dan kemudian menyebar luas pada abad ke-19.Paham materialisme berusaha menjelaskan alam semata melalui faktor-faktor materi.Karena menolak penciptaan, pandangan ini menyatakan bahwa segala sesuatu, hidup ataupun tidak hidup, mucul tidak melalui penciptaan.Tetapi hanya dari sebuah peristiwa kebetulan.Yang kemudian mencapai kondisi teratur.
    Filsafat materialistis, yang bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal manusia ini, memunculkan “Teori Evolusi” ditengah abad ke-19,yang telah diprakarsai oleh Charles Robert Darwin. Ia mempublikasikan teori Evolusi ini dalam sebuah buku yang berjudul "TheOrigin of Species byMeans of Natural Selection  pada tahun 1859, meski dia bukan naturalis yang pernah mengenyam pendidikan formal dibidang biologi akan tetapi ia memang memiliki ketertarikan yang tinggi pada alam dan makhluk hidup, niat tersebut mendorongnya untuk bergabung secara sukarela dalam ekspedisi pelayaran sebuah kapal bernama H.M.S Beagle,yang berangkat dari inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Terlahirnya Teori Evolusi ini juga mendapat kekuatan dari para ahli biologi Materialis terkenal pada zamannya sehingga berhasil dianggap sebagai penemuan yang cukup ilmiah dan Monumental.
     

  • Dasar pemikiran Teori Evolusi
    Teori evolusi mengatakan bahwa cikal bakal kehidupan adalah berasal dari asam Amino yang dapat muncul secara kebetulan. Asam Amino dapat membentuk diri sendiri dalam kondisi bumi purba dalam arti lain makhluk hidup berasal dari benda mati dan bukan unsur penciptaan.
    Selain Evolusi membahas tentang bagaimana asal mula munculnya makhluk hidup dibumi, Teori Evolusi juga mengemukakan proses perkembangan makhluk hidup yang diperkirakan bahwa semua nenek moyang makhluk hidup adalah sama, pembentukan – pembentukan dari bermacam makhluk hidup terjadi melalui proses seleksi alam.
    Dalam pengamatan darwin pada burung-burung yang memiliki paruh berbagai variasi, ia menduga bahwa variasi paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini darwin menyimpulkan bahwa asal mula kehidupandan spesies-spesies berdasar pada konsep ”Adaptasi terhadap lingkungan”. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi terhadap habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan berakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Menurut darwin manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini.[1]
    Yang lebih ekstrim lagi, Darwinisme menyatakan bahwa manusia modern sekarang ini berevolusi dari makhluk serupa kera. Menurut mereka, selama proses evolusi yang diperkirakan berawal dari 4-5 juta tahun yang lalu.terdapat beberapa bentuk transisi antara manusia modern dan nenek moyangnya. Menurut mereka terdapat empat kategori dasar manusia yang berevolusi dari makhluk serupa kera :[2]

  1. Australopithecus, “jenis kera dari afrika selatan”.
  2. Homo habilis,”kera yang dapat berjalan tegak”.
  3. Homo erectus, “ras manusia kuno”.
  4. Homo sapiens, “yang diungkapkan sama persis dengan kita”.

Evolusionis menyebutkan nenek moyang pertama manusia adalah  kera sebagai Australopithecus, kemudian menggolongkan tahap evolusi manusia berikutnya sebagai homo yang berarti manusia, menurut pernyataan evolusionis kelompok homo lebih maju dibandingkan dengan Australopithecus dan tidak terlalu berbeda dengn manusia modern.

  1. Runtuhnya Teori Evolusi
    Gagasan Darwin dari pernyataan-pernyataan yang telah dianggap sebagai landasan ilmiyah mulai mengalami keterpurukan setelah berbagai penelitian yang di lakukan membuahkan hasil yang mengecewakan, munculnya teori evolusi mungkin terlalu tergesa untuk diterima dan diyakini sebelum adanya bukti yang kuat dan abasah.Gagasan Darwin yang fantastis ini menjadi sangat popular terutama disebabkan belum memadainya tingkat pengetahuan itu untuk mengungkapkan kekeliruan imajinasi Darwin. Saat Darwin mengajukan asumsinya  disiplin ilmu genetika, mikrobiologi, dan biokimia belum ada, jika disiplin ilmu ini telah ada , Darwin akan dengan mudah mengetahui bahwa teorinya benar-benar tidak ilmiyah.
     

  • Munculnya Hukum Genetika

      Ketika teori evolusi berkumandang pada perenpat pertama abad ke-20, teori ini justru disangkal dengan munculnya hokum Genetika yang dipelopori oleh seorang  ahli botani Austria bernama  Grogor Mendel, beberapa waktu kemudian, strukrur gen ditemukan, pada tahun 1950-an penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetic menyatakan asal usul informasi dalam DNA yang berjumlah luar biasa tidak mungkin dijelaskan  dengan peristiwa kebetulan.

  • Catatan Fosil.
    Catatan fosil merupakan sumber utama bagi pencari bukti teori evolusi.Ketika di telaah secara teliti dan tanpa praduga, catatan lebih menynggah teori evolusi dari pada mendukungnya.
    Menurut teori evolusi transisi bertahap dari satu spesies ke spesies lain dalam jangka waktu jutaan tahun seharusnya pernah terdapat banyak organisme hidup yang disebut bentuk transisi selama periode perubahan yang panjang, seharusnya bentuk transisi dari satu mahluk hidup ke mahluk hidup lain dapat kita temukan dimana-mana, malah jika benar jumlah bentuk transisi akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan spesies binatang sempurna masa kini.
    Beralih pada gagasan evolusionis yang menolak unsur penciptaan, ketika catatan fosil dipelajari, justru penemuan-penemuan berkata lain, bahwa semua mahluk hidup muncul secara bersamaan dan dalam bentuk kompleks, sehingga literature geologi mmenyebut kejadian ajaib ini sebagai “ Ledakan kambrium” (Cambrian explosion)[3] Lapisan bumi tertua tempat fosil-fosil mahluk hidup ditemukan adalah kambrium yang diperkirakan berusia 530-520 juta tahun, mahluk hidup ditemukan muncul tiba-tiba, bersamaan dan tanpa nenek moyang yang hidup sebelumnya.
     
  • Rekostruksi dan pemalsuan fosil.
    Mengenai pembahasan mitos evolusi manusia perlu disebutkan metode propaganda yang telah meyakinkan mayarakat umum tentang gagasan bahwa pada masa lampau pernah ada mahluk separuh manusia dan separuh kera. Metode propaganda ini menggunakan metode  “rekonstruksi” yaitu penyusunan kembali fosil-fosil dengan pembuatan gambar-gambar atau model manusia yang hanya didasarkan pada sepotong tulang yang berhasil ditemukan.
    Rekonstruksi seperti ini disusun berdasar sisa-sisa tulang sehingga metode ini dapat mengungkapkan karakteristik yang sangat umum dari obyek-obyek tertentu karena penjelasan terperinci sesungguhnya terletak pada jaringan lunak yang cepat sekali hancur, sehingga penafsiran terhadap jaringan linak, gambar atau model rekonstruksi menjadi sangat tergantung pada imajinasi pembuatnya.
    Gagasan ini sangat tidak masuk akal sehingga untuk satu tengkorak yang sama, mereka bahkan menghasilka wajah yang berbeda. Satu contoh terkenal dari penipuan semacam ini adalah tiga gambar rekonstruksi berlainan yang di buat untuk satu fosil bernama autralophitecus robustus (zinjanthropus), dari tiga gambar ini yang pertama, di muat di Sunday times, 5 april 1964.Kedua, lukisan Maurice Wilson.Ketiga, rekonstruksi oleh N. Parker di National geographics, September 1960.[4]
    Selain melalui metode rekonstruksi ini evolusionis nekat melakukan pemalsuan fosil untuk meyakinkan  masyarakat bahwa teori-teori yang telah di angkat mereka adalah benar.
    Charles Dawson, seorang terkenal yang juga ahli paleoantropologi amatir menyatakan bahwa ia menemukan tulang rahang dan fragmen tengkorak di dalam sebuah lubag di Piltdown, inggris, pada tahun 1912. Tulang rahang tersebut lebih mirip kera tetapi gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia.Pada tahun 1949, para ilmuan mengdakan pengujian atas fosil ini sekali lagi dan menyimpulkan bahwa fosil tersebut merupakan penipuan yang disengaja yang terdiri dari tengkorak manusia dan rahang orang utan. Dalam analisis ini di lakukan oleh Oaklely, Weiner, dan Clark kemudian di umumkan pula oleh mereka pada tahun 1953.[5]
     
  • Australopithecus dan Seri Homo.
    Mengungkit teori evolusi yang menyatakan manusia merupakan hasil terbaik proses evolusi yang diawali nenek moyang berupa keramerupakan imajinasi, Australopithecus dan seri Homo (Homo habilis, homo erectus, dan homo sapiens) bukan silsilah proses evolusi melainkan muncul tiba-tiba dalam bentuk sempurna melalui penciptaan sendiri-sendiri. Australopithecus yang berarti “kera afrika selatan“ hanyalah spesies kera kuno yang telah punah, dan memiliki beragam tipe. Sedangkan seri homo adalah benar-benar manusia, Mahluk-mahluk hidup ini adalah manusia yang tidak berbeda dari manusia modern, tetapi memiliki beberapa perbedaan rasial.
    Susunan rantai sebagai tahapan proses evolusi; Australopithecus > Homo habilis > homo erectus > homo sapiens dinyatakan salah setelah para ahli paleoantropologi mengungkapkan bahwa  Australopithecus, homo habilis dan homo erectus hidup di belahan bumi berbeda dalam masa yang sama. Situasi ini jelas menunjukkan ketidakabsahan teori evolusi yang menyatakan bahwa mereka adalah nenek moyang bagi yang lain.
     

  1. Fakta Penciptaan.
    Sebenarnya untuk melihat fakta penciptaan oleh Allah SWT.tidak perlu melihat hasil penelitian-penelitian yang rumit dari laboratorium ataupu penggalian geologis. Tanda-tanda kebijaksanaan yang luar biasa tampak pada setiap mahluk yang kita lihat.[6]
    Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun imsn ysng enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa al-qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.
    “kitab (alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa yaitu mereka yang beiman kepada yang ghoib…..” (QS. Al- Baqarah(2):2-3)
    Tahap kejadian manusia :

  1. Proses kejadian adam
    Didalam alqur’an dijelaskan bahwaadam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering, setelah sempurna maka oeh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh allah didalam firman-Nya:
    “yang membuat sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah :27)
    Dalam sebuah hadits rosulullah SAW bersabda :
    “sesungguhnya manusia itu berasal dari adam dan adam itu diciptakan dari tanah”. (HR. Bukhari)
  2. Proses kejadian hawa
    Adapun proses kejadian hawa ini telah dijelaskan dalam firman Allah dalam surat An Nisa’ ayat 1, yaitu:
    “hai sekalian manusia, bertaqwalah pada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak…..” (QS. An Nisaa’: 1)
    Dalam sebuah hadits Rosulullah yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim
    “maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk adam” (HR. Bukhari- Muslim)
  3. Proses kejadian keturunan adam
    Dalam proses kejadian anak turun adamselain dapat ditinjau menurut al-qur’an dan al-hadits dapat pula ditinjau secara medis.
    Didalam Al- Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dijelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
    “dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan ia makhluk yang berbentuk lain. Maka maha sui Allah, pencipat yang paling baik.” (QS. Al-Mukminun: 12-14)
    Kemudian dalam salah satu hadits rosulullah SAW bersabda :
    “…sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula dijadikan segumpal darah.Kemudian selama itu pula dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan atau menetapakan empat kalimat (macam): rezekinya, ajal(umurnya), amalnya dan baik buruk (nasibnya)” (HR. Bukhori- Muslim)[7]
    Akhirnya Al-Qur’anlah yang mampu memberi jawaban atas pertanyaan, “darimana manusia berasal?”,”bagaimana manusia diciptakan?”,”bagaimana ia berkembang sehingga memiliki daya dan keagungan rohani yang membedakannya dengan makhluk lain?”.
    Sejak 14 abad yang lalu, Al-Qur’an telah menegaskan bahwa manusia bukanlah bukanlah keturunan kera. Manusia pertama (adam) diciptakan oleh Allah dari tanah. Manusia terdiri dari materi dan ruh.[8]



[1]Harun yahya, pustaka sains populer islami jilid 1. Hal 16(2011)
[2] Ibid, hal 77
r Ibid, hal 37
[4] Ibid, hal  63
[5]Harun Yahya,  Pustaka Sains Populer Islami, jilid 10, hal 115.(2011)
[6] ibid
[7] http://www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id
[8] Drs. Mawardi, Ir. Nur hidayati, IAD-ISD-IBD, bandung; pustaka setia.2011. Hal 60

Tidak ada komentar:

Posting Komentar